26/12/10

Ketidak jelasan antara halal dan keharaman

"Sesungguhnya yang halal itu jelas, dan yang haram itu jelas
dan diantaranya ada hal-hal yang tidak jelas
yang tiada kebanyakan manusia mengetahui
Maka siapa saja yang menjaga diri dari hal syubhat tersebut
maka dia telah menjaga agama dan kehormatannya
dan barangsiapa yang jatuh dalam perkara syubhat
maka dia jatuh kepada hal yang haram
Bak pengambala yang mengembala di sekitar daerah larangan
Perlahan nisacaya ia akan memasukinya
Ketahuilah, setiap penguasa memiliki daerah terlarang
Maka wilayah larangan Allah adalah yang diharamkan-Nya.
Ketahuilah,
sesungguhnya di dalam jasad itu
ada segumpal daging,
apabila dia baik
maka baiklah seluruh jasad
dan apabila dia buruk maka
buruklah seluruh jasad.
Ketahuilah, segumapl daging itu ialah hati.”
(Hadits, riwayat Bukhari & Muslim, dari Nu’man bin Basyir)

Dalam hadits diatas kita dapat keterangan bahwa Nabi, membagi segala sesuatu perkara menjadi tiga macam:

1. Perkara yang telah jelas kehalalannya yang tidak ada kesamaran di dalamnya. Yaitu perkara-perkara telah disebutkan nash tentang kehalalannya, berarti halal. Seperti firman Allah swt: “Pada hari ini dihalalkan bagimu yang baik-baik. Makanan (sembelihan) orang-orang yang diberi Al Kitab itu halal bagimu,…” Al Maidah:5

2. Perkara-perkara yang jelas keharamannya, yang tidak ada kesamaran di dalamnya. Yaitu apa-apa yang telah disebutkan nashnya tentang keharamannya. Segaimana firman Allah swt: “Diharamkan atas kamu (menikahi) ibu-ibumu; anak-anakmu yang perempuan;,..” (An Nisaa’ :23)

3. Perkara-perkara syubhat yang tidak jelas hukumnya, apakah dia halal atau haram. Hukumnya tidak diketahui oleh banyak orang.



MACAM-MACAM SYUBHAT

Ibnu Daqiqil ‘Ied Rahimahullah berkata: “Sebagian ‘ulama mengatakan bahwa perkara-perkara yang syubhat ada tiga macam:

Pertama, Apa yang diketahui oleh seseorang bahwa hal itu haram, kemudian dia ragu padanya apakah keharamannya sudah hilang atau belum. Seperti daging binatang yang haram dimakan sebelum disembelih (yaitu harus disembelih dulu sebelum dimakan), kemudian dia ragu atas penyembelihannya. Maka daging itu tetap haram sampai diketahui dengan yakin penyembelihannya. Dalilnya adalah sebuah hadits: “Dari ‘Adi bin hatim, bahwa ia bertanya kepada Nabi ?, dia berkata; “Aku melepaskan anjingku, kemudian aku mendapati anjing lain telah menangkap buruan bersama anjingku, dan aku tidak tahu yang mana dari kedua anjing itu yang menangkapnya”. Nabi bersabda; “Janganlah kamu makan (buruan itu), karena engkau hanyalah membaca basmalah pada anjingmu (waktu melepaskannya), dan engkau tidak membaca basmalah pada anjing yang lain” (Riwayat Muslim)

Kedua, kebalikan dari hal diatas, yaitu sesuatu itu halal, kemudian seseorang ragu tentang keharamannya. Seperti seorang laki-laki yang memiliki istri, namun ia ragu apakah ia telah menjatuhkan talaq atau belum, atau apakah istrinya itu berstatus budak atau merdeka. Hal-hal yang semacam itu pada asalnya hukumnya mubah sampai dengan jelas diketahui bahwa hal itu haram. Dalilnya adalah hadits ‘Abdullah bin Zaid ? yang ragu-ragu batal wudhunya (ketika shalat), padahal sebelumnya ia yakin telah bersuci. Maka Nabi ? bersabda:”Janganlah dia berpaling sampai mendengar suara (buang angina) atau mendapati bau” (Riwayat Bukhari-Muslim)

Ketiga, Seseorang yang ragu akan kedudukan sesuatu, apakah halal atau haram, dan keduanya adalah sangat mungkin, sedangkan tak ada petunjuk yang menguatkan salah satunya. Hal seperti ini maka lebih baik ditinggalkan, sebagaimana Nabi ? telah melakukannya tatkala beliau menemukan kurma dirumahnya, maka beliau bersabda: “Kalau saja aku tidak khawatir (kurma) ini harta shadaqah, niscaya aku telah memakannya” (Riwayat Bukhari)

Hal ini berbeda dengan orang-orang melampaui batas dalam hal yang membatalkan sesuatu yang telah jelas halal karena adanya khayalan atau dugaan-dugaan semata. Seperti orang yang tak mau menggunakan air bekas dengan dalih takut terkena najis, atautidak mau shalat di tempat yang bersih dengan alasan takut kalau ada bekas air kencing yang telah kering, dan lain sebagainya. Maka sikap semacam ini tidak layak untuk diikuti. Karena sikap semacam itu merupakan bisikan syetan agar manusia menjadi ragu (waswasah). Tidak ada kaitannya dengan syubhat sedikitpun. (Syarh matan Al Arba’in An Nawawiyyah, Ibnu Daqiqil I’ed)



HINDARI SESUATU YANG SYUBHAT

Rasulullah, menganjurkan kepada kita agar menjaga diri dari hal-hal yang syubhat. Dalam hadits diawal disebutkan : Barang siapa yang menjaga diri dari perkara syubhat tersebut, maka dia telah menjaga agamanya dan kehormatannya), Yaitu ia telah menjaga agamanya untuk tidak terjerumus pada yang syubhat, adapun menjaga kehormatannya adalah ia akan bebas dari dugaan sebagian orang bahhwa ia telah melakukan sesuatu yang haram, karena sebagian orang menganggap bahwa perkara yang ia lakukan itu haram sedang baginya masih samar. Dalam hadits lain Rasulullah ? telah bersabda: “Tinggalkan apa yang meragukanmu kepada apa yang tidak meragukanmu” (Riwayat Tirmidzi, Nasa’i dari Hasan bin ‘Ali ?, dengan sanad Shahih)

“Seorang hamba tidak akan mencapai tingkat mutaqin (orang yang bertaqwa) sehingga dia meninggalkan apa yang mubah karena khawatir terjerumus kedalam apa yang dilarang (Riwayat Tirmidzi, dari ‘Athiyyah bin ‘Urwah ? , dengan sanad Hasan)






SYUBHAT BISA MENYERET PADA HARAM

Di dalam hadits di awal Rasulullah ? bersabda: (dan barangsiapa yang jatuh dalam perkara syubhat, maka dia jatuh kepada hal yang haram). Syeikh Al Utsaimin Rahimahullah, ketika menjelaskan hadits ini beliau mengatakan; “Hal ini mengandung dua kemungkinan: Pertama, ia jatuh dalam keharaman, sedangkan ia menyangka bahwa itu bukanlah merupakan sesuatu yang haram. Kedua, bisa juga bermakna bahwa ia sudah hampir jatuh kedalam keharaman. Sebagaimana dinyatakan bahwa kemaksiatan itu adalah pintu kufur, karena ketika jiwa jatuh dalam perbuatan yang dilarang, maka jiwa tersebut bertahap dari satu kesalahan ke kesalahan lainnya yang lebih besar dari sebelumnya.

Kemudian dilanjutkan dengan sabda Nabi saw: (Seperti seorang pengambala yang mengembala disekitar daerah larangan, lambat laun akan masuk kedalamnya).Ini adalah suatu perumpamaan bagi apa-apa yang diharamkan Allah swt , supaya kita menghindarinya dan janganlah kita mencoba untuk mendekatinya, karena jika kita mendekatinya maka kita akan sullit mengendalikan diri kita untuk tidak terjerumus di dalamnya.

Dahulu orang-orang arab biasa membuat pagar agar hewan gembalanya tidak masuk ke daerah larangan dan membuat peringatan dan ancaman kepada siapa saja yang mendekatinya. Maka orang yang takut mendapatkan hukuman dari penguasa akan menjauhkan hewan gembalanya dari daerah larangan tersebut, karena ketika telah dekat dia akan sulit mengendalikan hewan gembalaannya untuk tidak masuk daerah larangan tersebut. Demikian halnya dengan larangan-larangan Allah ? yaitu perkara-perkara yang diharamkan, maka tidak layak bagi kita untuk mendekatinya.



HATI SEBAGAI PUSAT KENDALI


Kemudian dilanjutkan dengan Sabda Rasulullah saw: (Ketahuilah, sesungguhnya di dalam jasad itu ada Segumpal daging, apabila dia baik maka baiklah seluruh jasad, dan apabila dia buruk maka buruklah seluruh jasad. Ketahuilah, dia adalah hati ). Yang dimaksud dgn mudghah adalah sekerat daging, yang kadar kekenyalannya seperti sesuatu yang mampu untuk di kunyah. Ini menunjukan akan sifat hati yang kecil bentuknya tetapi sedemikian besar peranannya. Hati merupakan inti, atau dinamakan dengan anggota badan yang paling terhormat, karena begitu cepatnya perubahan-perubahan yang bisa terjadi padanya.

Allah ? mengistimewakan manusia dan hewan dengan anggota badan ini dan mempercayakannya untuk mengatur kemaslahatan yang dituju, sehingga kita bisa mendapatkan binatang dengan berbagai macamnya itu mengetahui apa yang mendatangkan maslahat baginya, dan dapat membedakan dari sesuatu yang membahayakan dirinya. Lalu Allah ? mengistimewakan akal bagi manusia dan menyandarkannya kepada hati. Allah ? berfirman: “Maka apakah mereka tidak berjalan di muka bumi, lalu mereka mempunyai hati yang dengan itu mereka dapat memahami atau mempunyai telinga yang dengan itu mereka dapat mendengar,…” (Al hajj: 46)

Allah  telah menjadikan anggota badan untuk tunduk kepada hati, taat terhadap apa yang diputuskannya, perwujudan dhahir dari apa yang ada padanya dan mengamalkannya sesuai dengan keadaannya, maka apabila hati itu baik, baik pulalah jasad dan apabila ia buruk, maka buruklah jasad. Jika kita memahami hal ini maka jelaslah hadits Rasulullah ? diatas.

Kita memohon kepada Allah swt agar memperbaiki kerusakan hati kita. Wallahu A’lamu Bish shawwab

Sourch : http://http://masbadar.com/2009/05/28/ketidak-jelasan-antara-halal-dan-keharaman/

kebetulan atau MEMANG DISENGAJA?

kebetulan kah atau MEMANG DI SENGAJA, ada lafadz ALLAH di sendal crocs..

kebeteulan kan atau MEMANG DI SENGAJA?
apa yg meraka inginkan kalau memang di sengaja?
hinaan terhadap islam kah?

bagi yg punya sendal crock liat lagi, ada lambang seperti gambar di bawah ini?
masikah teman2 mau memakainnya?
rela kah temen2 menginjak2 lafadz ALLAH?











selain itu, ada juga penghinaan terhadal islam dari fan facebook < search I'm proud to be a Muslim atau klik link  < http://www.facebook.com/pages/Im-proud-to-be-a-Muslim/46199348327#!/pages/Im-proud-to-be-a-Muslim/46199348327?v=wall >



berikut sebagian foto2 yg menghina islam


spoiler













sourch : google
http://www.ustaznoramin.com/2010/11/hina-islam-dari-fan-facebook.html

09/12/10

LAMBANG SUCI PERIBADATAN YAHUDI TERBESAR DI DUNIA ADA DI MENADO

Sebuah tugu baru menjulang setinggi 62 kaki di sebuah puncak dataran tinggi pinggiran kota Manado. Bangunan itu tidak lain sebuah menorah raksasa, yang mungkin ukurannya paling besar di seluruh dunia. Menorah adalah salah satu lambang suci peribadatan Yahudi.

Lama dikenal sebagai daerah yang banyak dihuni penganut dan misionaris Kristen, wilayah tersebut kini semakin banyak menampakkan identitas Yahudi. Dengan restu dari pemerintah daerah setempat, orang-orang keturunan Yahudi Belanda membuat ruang bagi komunitas mereka di kawasan itu.

Bendera-bendera Israel terlihat di pelataran ojek dekat tugu menorah raksasa. Salah satunya terletak di dekat sebuah sinagog yang dibangun sekitar enam tahun lalu. Bintang Daud besar menghiasi langit-langit sinagog itu. Tugu, sinagog dan fasilitasnya semua dibangun dengan biaya dari kas pemerintah daerah.

Sebelum meminta bantuan dari komunitas Yahudi lain di luar Indonesia, kaum Yahudi setempat mempelajari ajaran agama mereka lewat internet. Halaman-halaman Taurat hasil cetakan dari internet mereka kumpulkan. Rekaman video berisi ajaran Yahudi mereka unduh dari YouTube. Mereka bertanya tentang agamanya kepada Rabi Google.

"Kami hanya berusaha menjadi Yahudi yang baik," kata Toar Palilingan, 27, sebagaimana dikutip The New York Times (22/11). Memimpin sebuah acara makan malam perayaaan Sabbath di kediaman keluarganya, Toar mengenakan pakaian ala Yahudi, dengan topi hitam lebar, kemeja putuh dengan setelan jas warna hitam.

yg di israel aja cuma 5m










Bersama sekitar sepuluh orang Yahudi, mereka biasanya beribadah di sebuah sinagog peninggalan Belanda di pinggiran kota Manado. "Tapi jika dibandingkan dengan Yahudi di Yerusalem atau Brooklyn," kata Toar Palilingan yang kini juga dikenal dengan nama Yaakov Baruch, "kami belum sebanding."

Indonesia dan Israel tidak memiliki hubungan diplomatik, namun sejak berpuluh-puluh tahun lalu secara diam-diam pemerintah telah melakukan kerjasama di bidang militer dan ekonomi dengan negara Zionis itu. Beberapa tahun belakangan, para pengusaha dari Israel dan Yahudi dari negara lain secara diam-diam berkunjung ke Indonesia untuk mencari peluang usaha.

Salah satu di antaranya adalah Moshe Kotel. Pria berusia 47 tahun ini lahir di El Salvador namun memiliki kewarganegaraan Israel dan Amerika Serikat. Dia telah mengunjungi Manado setiap tahun sejak 2003 dan memiliki bisnis telur organik. Kotel yang memiliki istri orang Manado mengatakan gugup, ketika pertama kali mendarat di bandara setempat.

"Waktu itu sudah pukul 11 malam. Dan saya membawa tefilin," cerita Kotel. Tefilin adalah sepasang kotak kulit kecil hitam tempat menyimpan gulungan perkamen berisi ayat-ayat Torah yang biasa dililitkan di tangan dan lengan ketika mereka membaca kitab sucinya.

"Tapi setelah melihat ada bendera-bendera Israel di taksi-taksi bandara, saya selalu merasa diterima di sini," katanya. Pemerintah Sulawesi Utara mendirikan tugu menorah itu tahun lalu dengan biaya 150 ribu dolar AS, kata Margarita Rumokoy, kepala Dinas Pariwisata setempat.

Denny Wowiling, seorang anggota DPRD, mengatakan dirinya mengajukan pembangunan menorah itu setelah melihat tugu serupa yang terdapat di depan gendung Knesset di Israel. Katanya, dia berharap tugu itu dapat menarik turis-turis dan pengusaha dari Eropa berkunjung ke daerahnya. "Agar orang-orang Yahudi melihat bahwa ada simbol sakral ini, simbol sakral mereka, di luar negaranya," kata Denny yang seorang penganut Kristen Pantekosta.





Dua tahun sebelum menorah raksasa itu didirikan, sebuah developer Kristen juga mendirikan patung Yesus setinggi 98 kaki di puncak sebuah bukit di sana. Ukurannya sekitar 3/4 dari patung Kristus Redeemer yang terkenal dari kota Rio de Janeiro.

Menurut Anthony Reid, seorang pakar masalah Asia Tenggara di Universitas Nasional Australia, pada masa penjajahan Belanda komunitas Yahudi menguasai bisnis di banyak kota dagang di Indonesia. Seringkali mereka menjalani usaha real estate, bertindak sebagai penghubung antara pemerintah kolonial dan penguasa setempat.

Pada masa sebelum kemerdekaan, keluarga keturunan Yahudi Belanda di Menado menjalankan agama mereka secara terang-terangan. Setelah itu mereka pindah agama Kristen atau Islam dengan alasan untuk keamanan. "Kami menyuruh anak-anak agar jangan pernah bicara tentang leluhur Yahudi kami," kata Leo van Beugen, 70, yang dibesarkan sebagai pengikut Katolik Roma. "Jadi cucu-cucu tidak tahu." Van Beugen adalah kakek-pamannya Toar Palilingan.

Baru lebih dari sepuluh tahun lalu, ketika mereka berdebat tentang Bibel dan Musa, nenek-bibinya mengungkap tentang darah Yahudi mereka. Toar Palilingan yang bekerja sebagai dosen di Universitas Sam Ratulangi, memiliki ayah seorang Kristiani dan ibu seorang Muslim. Mereka juga menjadi dosen di tempat yang sama. Saudara dari keluarga ibunya merupakan keturunan imigran Yahudi Belanda abad ke-19, Elias van Beugen.

Nenek-bibinya menyarankan Toar menemui keluarga Bollegraf, salah satu keluarga Yahudi terpandang di Menado. Oral Bollegraf yang kini berusia 50 tahun, menganut Kristen Pantekosta sepanjang hidupnya, tapi dia tahu bahwa kakeknya adalah orang yang memelihara satu-satunya sinagog di Menado di rumah keluarganya.

"Dulu kami tidak tahu kalau kami Yahudi," kata Bellograf yang belum lama ini mengunjungi Israel bersama Toar Palilingan. "Tapi semua orang di kota ini mengetahui kami keluarga Yahudi." Toar melakukan kontak dengan rabi Mordechai Abergel, seorang utusan gerakan Chabad Labavitch di Singapura. Chabad Lubavitch sendiri bermarkas di Brooklyn, Amerika Serikat. Menurut Abergel, Toar Palilingan telah melakukan sebuah "usaha yang hebat" untuk menyambung kembali akar Yahudinya, meskipun dia belum melakukan perpindahan agama secara penuh.

Untuk menunjukkan komitmennya pada apa yang dia sebut sebagai 'kemurnian' ajaran Yahudi ultra Ortodoks, Toar Palilingan kadang mengenakan pakaian khas Yahudi berupa setelan warna hitam putih saat berada di tempat-tempat umum di Manado, bahkan ketika dia berada di Jakarta. "Kebanyakan orang Indonesia belum pernah bertemu orang Yahudi, jadi mereka mengira saya dari Iran atau tempat lain," kata Toar.
gambar2nya











Sourch : http://www.voa-islam.com/news/indonesia/2010/11/30/12052/cari-perhatian-yahudi-manado-bikin-menorah-terbesar-sedunia/